aritmatika sosial

Aritmatika Sosial 4 Agustus 2019 3 min read Aritmatika Sosial Aritmatika sosial merupakan suatu peneraapan dari dasar-dasar perhitungan matematika yang ada di dalam kehidupan sosial sehari-hari. Sebagai contoh kegiatan perdagangan, perbankan dan yang lainnya. Untuk memahami aritmetika sosial kalian juga harus memahami terlebih dahulu materi mengenai aljabar, operasi hitung pecahan dan persen sehingga akan memudahkan kalian untuk memahani materi ini. Daftar Isi [hide] Nilai Keseluruhan dan Nilai Per-Unit Harga Penjualan, Laba, dan Rugi Persentase Aritmatika Sosial Persentase Laba dan Rugi Persentase Keuntungan Persentase Kerugian Menghitung Harga Pembelian dan Penjualan Rabat, Bruto, Tara, dan Neto Aritmatika Sosial Rabat Bruto, Tara, dan Neto Pajak dan Bunga Tabungan Pajak Bunga Nilai Keseluruhan dan Nilai Per-Unit Nilai keseluruhan merupakan nilai total dari semua unit yang ada, sementara nilai per-unit merupakan nilah per satu satuan dari barang atau produk. Sebagai contoh: Diketahui harga dari setiap unit laptop yaitu Rp 4.000.000. Sebuah perusahaan akan membeli 12 laptop untuk operasional kerja. Maka, hitunglah nilai keseluruhan serta nilai per-unit? Jawab: Nilai per-unit = Rp 4.000.000 Nilai keseluruhan = 12 x Rp 4.000.000 = Rp 48.000.000 Harga Penjualan, Laba, dan Rugi Di dalam dunia perdagangan sangat terkenal dengan istilah laba dan rugi. Laba serta Rugi sangat bergantung pada harga pembelian serta harga penjualan. Adapun rumus dari laba dan rugi, antara lain: Laba: Rumus Laba Rugi: Rumus Rugi Sebagai contoh: Terdapat sorang pedagang beras yang membeli 1 ton beras seharga Rp 9.150.000. Kemudian beras tersebut akan dijual kembali dengan harga Rp 9.500 per kg. Untuk menjual beras itu, si pedagang tersebut harus menyediakan plastik sebagai pembungkus dengan harga Rp 67.000. Tentukanlah berapa laba dan rugi penjual beras tersebut? Jawab: Harga beli beras per kg = Harga beli beras + Plastik pembungkus = Rp 9.150.000 + Rp 67.000 = Rp 9.217.000/ton = Rp 9.217/kg Harga jual per kg = Rp 9.500/kg Harga jual lebih tinggi daripada harga beli, sehingga pedagang beras tersebut mengalami laba atau untung. Laba = Rp 9.500 – Rp 9.217 = Rp 283/kg = Rp 283.000/ton Persentase Aritmatika Sosial Persentase Laba dan Rugi Untuk mengukur performa dari penjualan pada umumnya para pedagang akan menghitung persentase keuntungan dan juga kerugian. Rumus Persentase Laba dan Rugi yaitu: Persentase laba atau rugi = laba atau rugi / harga pembelian x 100% Sebagai contoh: Dengan memakai contoh di atas, hitunglah persentase laba yang diperoleh oleh pedagang beras tersebut? Jawab: Persentase laba = Rp 283/ Rp 9.217 x 100% = 3.07% Persentase Keuntungan Persentase Keuntungan dipakai guna mengetahui persentase keuntungan dari sebuah penjualan kepada nilai modal yang dikeluarkan. Adapun rumus untuk mencari besar keuntungan dari suatu penjualan yaitu: aritmatika sosial diskon Dibaca: Untung sama dengan Harga Jual dikurangi Harga Beli. (Harga jual > dari Harga beli) Sementara untuk rumus mencari persentasi keuntungan dari sebuah penjualan yaitu: Rumus Persentasi Keuntungan Dibaca: Persentase Keuntungan sama dengan Besar Keuntungan dikali 100% lalu dibagi Harga Beli. (Hasilnya dalam bentuk Persen(%)) Keterangan: U = Untung HJ = Harga Jual HB = Harga Beli PU = Persentase Keuntungan Sebagai contoh: Bapak Gilang membeli sepeda motor bekas seharga Rp. 4.000.000,-. Satu minggu berikutnya sepeda motor tersebut di jual kembali dengan harga Rp. 4.250.000. Maka, hitunglah persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Gilang dari hasil menjual motornya! Jawab: Diketahui: Harga Beli (HB) = Rp. 4.000.000,- Harga Jual (HJ) = Rp. 4.200.000,- Ditanyakan Persentase Keuntungan (PU)…? Penyelesaian: U = HJ – HB U = Rp. 4.200.000 – Rp. 4.000.000,- U = Rp. 200.000 Besar keuntungan Bapak Gilang yaitu Rp. 200.000, sehingga persentase keuntungannya adalah: PU = (U x 100%) : HB PU = (200.000 x 100%) : 4.000.000 PU = 20.000.000 : 4.000.000 = 5% Sehingga, persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Gilang dari hasil menjual motornya adalah sebesar 5%. Persentase Kerugian Persentase kerugian dipakai guna mengetahui persentase kerugian dari sebuah penjualan pada nilai modal yang dikeluarkan. Adapun rumus untuk mencari besar kerugian dari sebuah penjualan yaitu: aritmatika sosial pdf Dibaca: Rugi sama dengan Harga Beli dikurangi Harga Jual. (Harga Beli > dari Harga Jual) Sementara untuk mencari persentasi kerugian dari suatu penjualan, rumusnya adalah: Rumus Persentasi Kerugian Dibaca: Persentase Kerugian sama dengan Besar Kerugian dikali 100% berikutnya dibagi Harga Beli. (Hasilnya dalam bentuk Persen(%)) Keterangan: R = Untung HJ = Harga Jual HB = Harga Beli PR = Persentase Kerugian Sebagai contoh: Pak Putra membeli sebuah mobil bekas seharga Rp. 40.000.000,-. Satu tahun berikutnya mobil tersebut di jual kembali seharga Rp. 3.600.000,-. Hitunglah persentase kerugian Pak Putra dari hasil penjualan mobil tersebut! Jawab: Diketahui: Harga Beli (HB) = Rp. 40.000.000,- Harga Jual (HJ) = Rp. 36.000.000,- Ditanyakan Persentase Kerugian (PR)…? Penyelesaian: R = HB – HJ R = Rp. 40.000.000 – Rp. 36.000.000,- R = Rp. 4.000.000 Besar kerugian Pak Hilman yaitu Rp. 4.000.000, sehingga persentase kerugiannya adalah: PR = (R x 100%) : HB PR = (4.000.000 x 100%) : 40.000.000 PU = 400.000.000 : 40.000.000 = 10% Sehingga persentase kerugian dari Pak Putra Hilman dari hasil menjual mobilnya adalah sebesar 10%. Menghitung Harga Pembelian dan Penjualan Pernahkah kalian mendengar seseorang pedagang yang menyebutkan bahwa keuntungan saya penjualan hingga 50%. Lantas apa sih artinya? Artinya jika keuntungan yang diperoleh oleh seorang pedagang tersebut setengah dari harga pembelian. Maka dari itu, untuk memahami lebih jelas mengenai hal ini, yuk perhatikan contoh di bawah ini: Sebagai contoh: Pak Setiawan menjual rumah dengan keuntungan sebesat 15%. Pada mulanya, Pak Setiawan membeli rumah tersebut dengan harga Rp 300.000.000. Maka hitunglah harga penjualannya? Jawab: Persentase laba = (Harga penjualan – Harga Pembelian)/ Harga pembelian x 100% 15% = (Harga penjualan – 300.000.000) / 300.000.000 x 100% Harga penjualan = (15% x 300.000.000) + 300.000.000 = 45.000.000 + 300.000.000 = Rp 345.000.000 Rabat, Bruto, Tara, dan Neto Aritmatika Sosial Rabat Rabat atau yang juga biasa disebut dengan diskonbisa didefiniskan sebagai potongan harga atau pengurangan dari harga yang seharusnya dibayar. Sebagai contoh: Dalam suatu Mall bertuliskan harga pada barang diskon 30% untuk tas dengan harga awal Rp 180.000. Hitunglah berapa harga tas tersebut sesudah memperoleh diskon? Jawab: Harga tas sesudah didiskon = Rp 180.000 – (30% x Rp 180.000) = Rp 126.000 Bruto, Tara, dan Neto Pengertian dari ketiga istilah tersebut yaitu: Bruto: berat kotor atau berat barang yang ditambah dengan berat pembungkus. Neto: berat barang saja. Tara: berat tambahan contohnya kotak atau pembungkus. Bruto = Neto + Tara Pajak dan Bunga Tabungan Pajak Pajak merupakan iuran wajib masyarakat terhadap negara yang dilandasi oleh undang-undang dengan tidak membalas jasa secara langsung yang dipakai guna membiayai pengeluaran umum serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh: Pak Gilang ingin membeli kulkas dengan harga Rp 2.400.000 serta dikenai (PPn) Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%. Berapa yang yang harus dibayarkan oleh Bapak Gilang untuk membeli kulkas tersebut? Jawab: PPn = 10% x Rp 2.400.000 = Rp 240.000 Harga yang harus dibayar Pak Gilang sebesar: = Rp 2.400.000 + Rp 240.000 = Rp 2.640.000 Bunga Pada saat kalian menabung di Bank maka kalian akan memperoleh bunga. Nah jenis bunga yang akan kita bahas merupakan bunga tunggal yakni yang memperoleh bunga hanya modalnya saja, sementara bunganya tidak berbunga lagi. Untuk rumus perhitungan bunga yaitu: rumus aritmatika sosial bunga Keterangan: B = Besar bunga (dalam 1 tahun) W= Waktu lamanya menabung (dalam tahun) P = Persen bunga U = Uang yang ditabung Supaya kalian lebih memahami mengenai bunga, berikut akan kami berikan contoh soal dan pembahasannya: Contoh soal Aritmatika Sosial mengenai Bunga: Bu Afifah akan menabung di bank dengan bunga 15% setahun. Apabila yang ditabung Rp 1.250.000. Hitunglah bunga yang diterima sesudah kurun waktu 10 bulan. Jawab: Besar bunga 10 bulan = 10/12 x 15% x Rp 1.250.000 = Rp 156.250 Baca juga: Aljabar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arsitektur Memori Komputer Paralel

Bahaya dampak media sosial bagi kehidupan manusia

seni teater